Selasa, 21 Februari 2012

BIAR KONFLIK GAK BIKIN NYEKIK "grow with conflict"

1.Apa sih Konflik???

Mengerti konflik-sebab dan akibatnya- penting sekali untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional. Kemampuan berinteraksi secara efektif dengan orang lain untuk membangun kerjasama dalam segala situasi, merupakan hal yang wajib dimiliki setiap individu dalam kehidupan saat ini. Konflik pada dasarnya terjadi bila dalam satu peristiwa terdapat dua atau lebih pendapat atau tindakan yang saling bebeda kepentingan. Konflik diartikan oleh Daniel webster sebagai keadaan atau perilaku bertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain. Pengertian ini mungkin terlalu sederhana, dalam masyarakat sekarang yang bergerak dengan dinamika yang seba cepat dan penuh persaingan sehingga perubahan selalu terjadi, tidak bisa dielakan lagi konflik akan selalu menyertai, tinggal bagaimana kita mengambil sikap.


2.Konflik tak selamanya Buruk, benarkah???

Kabar baik untuk semua orang bahwa tidak selamanya konflik berujung pada kekerasan, penindasan, penyiksaan, pembantian dan an-an yang buruk lainnya. Konflik bila dihadapi dengan bijaksana dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dan semua orang yang ada hubungannya dengan inti permasalahan.

a. Manfaat Konflik 

    -Motivasi meningkat
    -Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
    -Ikatan kelompok lebih erat
    -penyesuaian diri pada kenyataan
    -Pengetahuan/ ketrampilan meningkatkan
    -Membantu upaya mencapai tujuan
    -Mendorong pertumbuhan

b. sedangkan dampak buruk konflik, saya kira semua orang sudah tau, kepercayaan merosot, pembentukan kubu-kubu bahkan sampai perang yang berkepanjangan dan merugikan pihak-pihak sekitar yang semestinya tidak terlibat.


3.Anggapan Salah tentang Konflik

a.Koflik akan terarasi dengan sendirinya bila dibiarkan
Alangkah enaknya jika demikian. Umumnya, semakin lama konflik didiamkan, semakin sulin konflik diatasi.

b.Konfrontasi  dengan sebuah persoalan atau dengan seseorang adalah hal yang tidak menyenangkan
Konfrontasi bukan berarti berkelahi, namun bisa berarti berhadapan muka dan menyampaikan perihal yang diharapkan. Perilaku tak akan berubah jika tidak dikonfrontasikan.

c.Konflik dalam lembaga menandakan pimpinan tidak bisa memeimpin
Bila konflik jarang terjadi bukan berarti tidak ada apa-apa dalam lembaga. Konflik dalam lembaga sama-sekali tak ada relasinya dengan kemampuan memimpin seseorang. Seorang pemimipin disebut handal dan cakap apabila ia berhasil mengatasi konflik dan mampu mengantispasi masalah yang kemungkinan besar yang akan terjadi di masa depan.

4. Tahap dan Pengelolaan Konflik
a. konflik tahap pertama dan penanganannya
Konflik tahap pertama sering kita jumpai, hal-hal kecil yang menjengkelkan yang terjadi didepan mata anda seperti ada seorang teman anda yang lupa mengembalikan pensil anda, adik anda mengompol di lantai yang baru anda bersikan, tetangga anda lupa mematikan kran air setelah menggunakannya dan lain sebagainya, konflik pada tahap ini bisa ditangani dengan mengingatkannya atau menyidir dengan tujuan membangun.

b. Konflik tahap kedua
Konflik tahap kedua mengandung unsur persainagan, dilandasi sikap menang atau kalah. Kata-kata yang dipakai untuk menggambarkan sebuah konflik, merupakan kata-kata yang umum/ tidak spesifik istilah "mereka" yang tidak jelas menunjuk siapa. Kita akan sering mendengar kata-kata yang berlebihan seperti "selalu" , "mendeskriminasi", "merendahkan", "tidak pernah" serta kata-kata lain yang menyerang.
Cara menangani
Karena konflik tahap kedua lebih rumit, persoalan yang dihadapi tidak dapat lagi dapat dipecahkan dengan cara biasa. Pada bagian ini, orang-orang yang terlibat pun menjadi bagian dari masalah. Pembahasan mengenai ini sering sia-sia dan menghabiskan waktu yang panjang, hal ini karena pihak-pihak yang terlibat cenderung semakin hanyut kearah upaya mencari kesalahan orang lain. Bahkan tragisnya, sering ada yang menolak jika pembahasan difokuskan langsung pada masalah. Tips untuk membabat konflik ini, melalui perundingan yang dibuat dengan suasana informal, melibatkan seluruh yang terlibat, tetapkan aturan main dan bentuk wewenang netral dan dipercya kedua belah pihak.

c.Konflik Tahap ketiga
Pada tahap ini tujuan bergeser dari ingin menang menjadi ingin menyakiti. Motivasinya adalah melenyapkan pihak lawan. Mengubah suasana dan mencari pemecahan tidak lagi memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat. Bersikukuh berada dipihak yang benar dan menghukum pihak yang salah menjadi motivasi utama.
Cara Menangani
Konflik tahap ketiga akan selesai jika pihak-pihak yang bertikai memahami sejernih-jernihnya tujuan dan arah yang ditempuhnya. Tokoh-tokoh yang bijaksana yang dipercaya dari kedua kubu yang bertikai sangat diprlukan untuk menjadi mediator yang adil dan bisa diterima kedua belah pihak. Selanjutnya ada hitam diatas putih yang benar-benar dipegang, dipatuhi dan dilaksanakan oleh kedua kubu, sesuai dengan isi perjanjiannya.

5.Renungan
"Segalanya bisa direnggut dari manusia kecuali satu; Kebebasan untuk menentukan sikap dalam menghaddapi keadaan apapun, dalam menentukan jalan yang akan ditempuhnya"
                                                                                                     (Victor Frankl)

"Perbedaan harus diakui, dihargai, dan dijadikan kekuatan bukan ditolak dan dibenci"



Read more »

 
Powered by Blogger