Selasa, 02 Maret 2010

Hidup Sukses Dimulai dengan Impian


Orang sukses tak melihat kepada keluarganya, pekerjaannya, kesehatannya, atupun nilai bersihnya seperti apa adanya. Mereka melompat kedepan kelompok banyak orang dan melakukan satu hal yang sederhana tetapi sangat besar. Mereka melihat kepada kehidupan sebagaimana yang semestinya, bukan seperti apa adanya. Mereka memandang kehidupan sebagaimana semestinya setelah diterapkannya upaya "saya akan menang" yang gigih dan cerdik.

Kemajuan dalam setiap kegiatan dicapai hanya kalau potensialnya dibayangkan, bukan jika hal itu dikekang oleh realitas. Para arsitek besar, para pembangun, dan investor tidak melihat realitas permukiman kumuh bangunan usang di kota besar. Mereka melihat kemungkinan potensial dalam mengubah permukiman kumuh menjadi masyarakat baru tempat orang bisa tinggal, bekerja, dan bermain. Setiap bisnis, sekolah, lembaga dan bangunan adalah impian yang dijadikan kenyataan oleh seseorang.
Kehidupan yang besar selalu dimulai dengan impian besar.

Setiap manusia mempunyai dua jenis penglihatanhatan, penglihatan mata dan penglihatan pikiran. Penglihatan mata mengatakan kepada kita objek apa yang ada disekitar kita. Penglihatan mata membentuk gambaran pohon-pohon, orang, bangunan, gunung, air, bintang-bintang dan benda-benda fisik lainnya yang nyata . Penglihatan mata bersifat fisik.

Penglihatan pikiran berbeda dengan penglihatan mata. Penglihatan pikiran aadalah kekuatan untuk melihat bukan apa yang melainkan apa yang bisa ada setelah intelegensi manusia diterapkan. penglihatan pikiran adalah kekuatan untuk bermimpi. Penglihatan pikiran membentuk gambaran masa depan rumah yang kita inginkan, hubungan keluarga yang kita dambakan, penghasilan yang akan kita nikmati, liburan yang kita ambil, atau kekayaan kita pada kemudian hari.

penglihatan mata semata-mata bersifat fisik dan hanya melihat relitas. Penglihatan pikiran murni bersifat spiritual dan hanya melihat potensialitas. penglihatan pikiran mengungkapkan apa yang belum ada atau belum nyata. Bagaimana kita memilih untuk menggunakan penglihatan pikiran kita agar kita bisa bermimpi menentukan sukses kita (pencarian prestasi, pengaruh, dan kepuasan), kekayaan kita (penghasilan, nilai bersih, dan kesehatan jasmani), dan kebahagiaan kita (pengharagaan, kesenangan, kepuasan).

BAGAIMANA CARA MENUMBUHKAN IMPIAN
Mudah sekali menyepelekan prestasi orang lain dengan mengatakan bahwa ia mujur, ia sudah berbakat, atau dengan kata-kata lain.
Perlu kita pahami bahwa sukses, kekayaan, dan kebahagiaan tidak datang dengan sendirinnya, semua pencapaian itu tentunnya berasal dari impian yang diubah oleh seorang yang pemberani menjadi kenyataan. Kalau saat ini anda melihat primagama sebagai lembaga bimbingan belajar yang besar dan memiliki cabang dimana-mana, dulu itu sebatas impian seorang mahasiswa yang biasa-biasa saja yang bernama Purdi E Candra, namun disisi lain ia memiliki keberanian untuk menjadikan nyata impiannya tersebut, ia berani mencoba dan berusaha keras hingga saat ini primagama menjadi bisnis yang besar. Begitu juga impian anda saat ini, impian tersebut akan menjadi kenyataan jika anda benar-benar bertekad kuat, berani mencoba dan tak pernah putus asa untuk berusaha dan berdoa.

Dalam menumbuhkan impian anda, sama persisnya dengan memelihara sebidang kebun.Enam Langkah yang terlibat di sini

1. Pilihlah benih impian anda
2. Persiapkan pikiran anda untuk menerima benih
3. Tanamkan benih impian anda
4. Beri pupuk impian anda
5. pusatkan energi anda. Usahakan agar tekad anda akan berjalan
6. Gunakan waktu untuk bekerja bagi anda.

keenam langkah tersebut akan manjur seiring dengan seberapa kuat tekad anda, seberapa keras anda berusaha dan seberapa khusu' doa anda kepada Allah. Dengan kata lain impian anda semua akan benar-benar menjadi nyata tergantung dengan diri anda tanpa mengurangi peran Allah sebgai penentu segala hal.


0 komentar:

Posting Komentar

teman2......Q harap kalian suka dengan tuLisanQ....tapi Q lebih suka lagi kalian memberiku saran dan pesan.......dan aQ sangat lebih2 temen2 ngasih uang....hehehehehe...pis, damai..Pren

 
Powered by Blogger