Selasa, 16 Maret 2010

Keteguhan Diri


Beberapa malam yang lalu saya menonton film The Letter from Iwo siwa, itu film perjuangan Jepang melawan AS yang sangat dahsyat, bahkan bisa dibilang merupakan perang terbesar di Asia. Mengapa saya bilang seperti itu, tentunnya jika anda pernah membaca historinya atau juga menonton filmnya pasti sudah mengerti. Perang tersebut diilhami dari semangat mempertahankan Jepang dari AS, seluruh rakyat Jepang membela mati-matian supaya As tak merebut Jepang. Berbagai upaya telah dilakukan Jepang,Rudal-rudal besar, bom, tank, dan seluruh alat perang tlah dikeluarkan namun karena AS memiliki persenjataan yang lebih besar dan canggih serta hubungan kerja sama dengan Cina, Inggris, dan belanda akhirnya Jepang terpaksa harus menyerahkan negarannya, meskipun demikian ada kisah yang sangat menarik yang dapat kita simak dari seribu kisah heroik dari perang tersebut. Dari sekian pasukan Jepang, ternyata ada seorang tentara yang sebenarnya tak ingin berperang, ia sebenarnya sangat benci kemiliteran. Hal itu bermula saat ia tugas pertama sebagai polisi, atasannya memberikan berbagai aturan yang harus dilakukan oleh seorang polisi dan apa yang tak boleh dilakukan oleh seorang polisi. Setelah semua berjalan dengan baik dan ia sangat paham akan hal itu, tiba-tiba dikejauhan ia melihat rumah yang tak memasang bendera Jepang (pada waktu itu semua rumah wajib mengibarkan bendera kalau tidak maka dianggap pengkhianat) Sehingga ia dan atasnnya menghampiri rumah itu, siatasan memerintah untuk menegur pemilik rumah dan kalau perlu menghukumnya jika benar-benar dengan sengaja tidak mengibarkan bendera tersebut. Akhirnya setelah pintu terbuka, muncul seorang wanita yang cukup tua dan mengatakan ia tak bisa memasang bendera karena suaminnya pergi berperang, hal itu memang pantas ditolerir sehingga dengan cekatan polisi baru tersebut memasangkan bendera untuk wanita tua itu, tapi masalah mulai muncul ketika seekor anjing milik wanita tua itu menyalak, bahkan polisi baru itu hampir tak mendengarkan apa yang di sampaikan atasannya, hal itu membuat sang atasan marah, sehingga ia menyuruh untuk membunuh anjingnya juga, tiap hal yang menghambat suatu intruksi Jepang harus disingkirkan, begitu juga walaupun seekor anjing. Akhirnya dengan penuh iba polisi baru tersebut mengeluar=kan pistolnya dan ia bawa kebelakang rumah, ketika ia mengarahkan pistol tepat di kepala anjing, tiba-tiba anak pemilik rumah yang masih kecil menangisi anjingnya dan memohon untuk tak membunuhnya,singkat cerita karena begitu iba dengan anak kecil tersebut ia memutuskan untuk menembakan pistolnya ke arah lain, sehingga atasannya mengira ia telah membunuhnya. Satu masalah selesai ia pikir, sembari ia kembali bersama atsannya ke pos jaga, anjing yang tadi menyalak lagi, bahkan lebih keras. Akhirnya atasannya kembali kerumah tadi dan menghabisi anjing tersebut dan sipolisi baru tersebut dianiayanya bahkan ia juga kehilangan pekerjaannya sebagai polisi karena tak patuh dengan intruksi. Nach, karena itulah kini ia sangat membenci kemiliteran, militer baginya merupakan bentuk penindasan dan perlu dihilangkan. Ia berfikir itu bentuk kebodohan yang sangat nyata dan itu kalau kita hayati memang kurang tepat, karena sangat menghalalkan segala cara, disamping itu dari kebanyakan orang Jepang harus mempertahankan daerah yang telah diperintahkan pusat untuk mempertahankannya, ada yang bisa kita ambil dari semangat Jepang memperthankan daerahnya, mereka tak kan meninggalkan tempat tersebut hingga kemenangan mereka miliki, itu mencerminkan keteguhan yang sangat kuat dalam mempertahankan negara, walaupun pada akhirnya mereka kalah namun tetab saja keteguhan mereka patut kita contoh.

0 komentar:

Posting Komentar

teman2......Q harap kalian suka dengan tuLisanQ....tapi Q lebih suka lagi kalian memberiku saran dan pesan.......dan aQ sangat lebih2 temen2 ngasih uang....hehehehehe...pis, damai..Pren

 
Powered by Blogger